Saya sering melihat restaurant owners yang begitu antusias ketika pertama kali melihat sebuah sistem restaurant POS yang hendak dibelinya, tetapi setelah dibeli tidak maksimal dalam penggunaannya. Di awal-awal, mereka tertarik dengan laporan-laporan yang tersedia, fitur-fitur POS yang lengkap, modul inventory yang canggih, dan fitur-fitur lainnya. Namun, setelah dibeli, seringkali POS hanya digunakan untuk input order dan cetak bill.
Bahkan, ada beberapa restoran yang pada awalnya tertarik untuk menggunakan sistem POS (karena sering mengalami laporan bulanan yang kacau dan kasir sering salah hitung), bahkan hingga berani investasi hardware POS, tetapi tidak lama kemudian software restorannya tidak lagi digunakan, bahkan dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Bayangkan, sebuah restoran bersedia investasi yang tidak sedikit karena mereka sadar bahwa mereka mengalami kesulitan operasional, tetapi setelah membeli sistem POS tersebut malah tidak menggunakannya secara maksimal. Ironis...
Mengapa ini bisa terjadi?
Jawabannya mudah, yaitu karena malas untuk berubah.
Banyak restoran (terutama yang skala kecil dan belum memiliki sistem manajemen yang profesional) yang hanya antusias di awal, tetapi tidak sadar bahwa banyak "pekerjaan rumah" yang harus dikerjakan agar sistem POS mereka berjalan dengan efektif.
Mereka tidak sadar pada awalnya bahwa ada banyak menu yang harus diinput dalam sistem, ada waktu yang harus disediakan untuk training pemakaian, daftar barang (stock) yang harus mereka list satu per satu, dan sebagainya.
Selain itu, faktor SDM juga sangat berpengaruh. Kasir dan waitress yang telah terbiasa bekerja dengan cara manual, akan cenderung menolak menggunakan sistem komputer untuk billing kasir ataupun order menu. Mereka cenderung menolak menyediakan sedikit waktu untuk belajar, dan lebih suka cara lama dimana mereka telah terbiasa. Itulah "penyakit" yang dinamakan dengan comfort zone.
Masalahnya, secara jangka panjang, jika sebuah restaurant masih terpaku dengan cara-cara manual dan malas untuk berubah (tidak bersedia repot sedikit), maka selama itu juga permasalahan-permasalahan operasional (salah hitung, order lama, human-errors, etc) akan terjadi.
In short, no pain no gain....
Ingin software restaurant Anda berjalan maksimal? Maka lakukanlah "pekerjaan rumah" Anda. ;)
Bahkan, ada beberapa restoran yang pada awalnya tertarik untuk menggunakan sistem POS (karena sering mengalami laporan bulanan yang kacau dan kasir sering salah hitung), bahkan hingga berani investasi hardware POS, tetapi tidak lama kemudian software restorannya tidak lagi digunakan, bahkan dibiarkan terbengkalai begitu saja.
Bayangkan, sebuah restoran bersedia investasi yang tidak sedikit karena mereka sadar bahwa mereka mengalami kesulitan operasional, tetapi setelah membeli sistem POS tersebut malah tidak menggunakannya secara maksimal. Ironis...
Mengapa ini bisa terjadi?
Jawabannya mudah, yaitu karena malas untuk berubah.
Banyak restoran (terutama yang skala kecil dan belum memiliki sistem manajemen yang profesional) yang hanya antusias di awal, tetapi tidak sadar bahwa banyak "pekerjaan rumah" yang harus dikerjakan agar sistem POS mereka berjalan dengan efektif.
Mereka tidak sadar pada awalnya bahwa ada banyak menu yang harus diinput dalam sistem, ada waktu yang harus disediakan untuk training pemakaian, daftar barang (stock) yang harus mereka list satu per satu, dan sebagainya.
Selain itu, faktor SDM juga sangat berpengaruh. Kasir dan waitress yang telah terbiasa bekerja dengan cara manual, akan cenderung menolak menggunakan sistem komputer untuk billing kasir ataupun order menu. Mereka cenderung menolak menyediakan sedikit waktu untuk belajar, dan lebih suka cara lama dimana mereka telah terbiasa. Itulah "penyakit" yang dinamakan dengan comfort zone.
Masalahnya, secara jangka panjang, jika sebuah restaurant masih terpaku dengan cara-cara manual dan malas untuk berubah (tidak bersedia repot sedikit), maka selama itu juga permasalahan-permasalahan operasional (salah hitung, order lama, human-errors, etc) akan terjadi.
In short, no pain no gain....
Ingin software restaurant Anda berjalan maksimal? Maka lakukanlah "pekerjaan rumah" Anda. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar