Menggunakan Touchscreen atau Keyboard?

Dalam kaitannya dengan penggunaan software restoran, biasanya Anda dapat memilih apakah software POS Anda akan dioperasikan dengan menggunakan hardware layar touchscreen atau dengan keyboard biasa. Tentunya, masing-masing pilihan mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam memutuskan hal tersebut.

Kalau Anda memilih mengoperasikan software POS restoran Anda dengan menggunakan layar monitor touchscreen yang integrated, maka Anda harus menyiapkan budget lebih. Untuk monitor dengan brand Prolink saja (15") harganya sekitar US$ 400, dan itu pun bukan yang integrated. Untuk brand IBM yang sudah integrated (digabung dengan printer, MCR, customer display, dll), harganya hampir mencapai dua puluh juta rupiah.

Kalau budget Anda tidak banyak, maka mungkin menggunakan layar LCD biasa dan POS dioperasikan melalui keyboard dan mouse adalah pilihan yang lebih baik. Namun demikian, biasanya menggunakan komputer biasa dengan layar LCD akan lebih boros tempat dan terasa sempit. Beda dengan hardware touchscreen yang sudah integrated, karena desainnya dirancang secara compact dan mini, dengan tujuan agar tidak boros tempat.

Anda juga perlu memperhatikan kualitas SDM di restoran Anda, terutama kasir dan waitress yang nantinya akan sering menggunakan software point of sales tersebut. Jika mereka adalah orang yang tidak familiar dengan komputer, maka menggunakan mouse dan keyboard mungkin akan terasa sulit bagi mereka. Kalau menggunakan layar touchscreen, mereka hanya perlu menyentuhkan jari-jari mereka di layar komputer. Lebih mudah dan lebih cepat.

Bagaimana dengan konsep restoran Anda sendiri? Jika berkonsep cafe, dimana interior dan suasana sangat perlu diperhatikan, maka mungkin lebih baik menggunakan hardware touchscreen integrated. Hal ini dikarenakan akan membuat image cafe Anda terlihat lebih profesional. Namun, sekali lagi, tetap pertimbangkan faktor-faktor lain di atas, seperti budget yang Anda miliki dan karakter dari SDM Anda.

Basha Restaurant Menggunakan Point Of Sale dari Ventrasys

Apakah Anda pecinta makanan ala Timur Tengah? Jika ya, maka Anda patut mempertimbangkan restaurant yang satu ini, yaitu Basha Restaurant. Ketika first opening dari restaurant ini, saya sendiri sempat diundang oleh owner dari restoran ini untuk ikut santap malam di restorannya. Wah, sungguh merupakan sebuah kehormatan bagi saya.

Soal rasa, saya harus mengacungi jempol kepada restaurant ini. Denger-denger, si owner ternyata memang orang yang hobi masak. Salah seorang teman saya yang juga ikut makan malam waktu itu, mencoba sup tom yum yang juga disediakan di restaurant tersebut. Dia pun berkomentar bahwa sup tom yum tersebut sangat lezat. Ya memang, meskipun memiliki image "Middle East Restaurant", Basha Restaurant juga menyediakan makanan Chinese Food, Thailand Food, dan bahkan Indonesian Food.

Basha Restaurant menyediakan berbagai macam masakan Arab yang "delicious" seperti Beryani, Mandee atau Kabsa dengan mutton (domba)/ chicken/ shrimp, Al-basha mixed grill, Arab mixed salad, Basha bread, dan juga berbagai appetizers (hot & cold) seperti Hommouse, Motabal, Baba Ghannouj, dan masih banyak lagi.

Bagi Anda yang menyukai Chinese Food ataupun Thailand Food, Basha Restaurant memiliki special menu seperti tom yum kung, deep fried fish with garlic & black pepper, steamed fish, deep fried chicken with cashew and chili. Bagi yang suka Indonesian food, tidak lupa Basha Restaurant menyediakan sop buntut, sop kaki kambing, ayam goreng special, dan lain-lain. Hmmm....sounds delicious, doesn't it?

Basha Restaurant adalah restaurant yang melanjutkan sukses sebelumnya di Guang Zhou, China, yang telah berdiri selama 8 tahun. Dengan dekorasi restaurant yang unik (tersedia lounge area dan private room) dan suasana makan yang cozy, tentunya akan memberikan Anda pengalaman santap malam yang tak terlupakan.

Basha Restaurant menggunakan software point of sales dari Ventrasys karena restaurant ini ingin memiliki sistem reports untuk memudahkan mereka mendapatkan laporan-laporan penjualan dan operasional. Ibu Hesti, Manager dari Basha Restaurant, mengatakan bahwa respon dari tim after-sales service kami sangat responsif dalam memberikan support kepada Basha Restaurant. Thanks Mrs. Hesti, sukses selalu untuk Anda!

Jadi, tunggu apa lagi? Segera menuju ke:

Basha Restaurant
Jl. Raden Saleh no. 3A Jakarta Pusat
Telepon: (021) 3929 690
Fax: (021) 390 7970

Bila Penjualan Restaurant Tidak Mencapai Target

Apa yang harus kita lakukan jika penjualan restoran kita tidak mencapai target? Kita dapat melakukan trace back atau evaluasi ke hal-hal berikut:

1. Kesalahan segmentasi.

Cari tahu apakah pengunjung yang datang sekarang sesuai dengan segmentasi yang kita inginkan.

2. Kesalahan produk.

Evaluasi dari sales history apakah ada produk yang sama sekali tidak terjual, perhatikan pola produk yang terjual dengan yang tidak terjual, ketahui lebih dalam karakteristiknya, misalnya yang laku adalah makanan tradisional, harga 15-20 ribu, apakah yang makan keluarga atau pasangan kencan, dan lain-lain.

3. Harga.

Cari tahu apakah harga Anda kemahalan sehingga dihindari, atau terlalu murah sehingga meragukan. Bandingkan juga dengan kompetitor Anda.

4. Aktifitas kompetitor.

Cari tahu ketika penjualan Anda menurun, apakah ada atau tidak kegiatan yang sedang dilakukan kompetitor.

5. Situasi lingkungan.

Apakah ada pengaruh lingkungan seperti libur anak sekolah sehingga resto Anda sepi?

6. Lokasi.

Bagaimana dengan tingkat kunjungan, apakah semakin naik atau tidak setiap bulannya? Apakah orang semakin aware atau sadar akan keberadaan restoran Anda? Lakukan riset kecil kepada pelanggan.

Sumber:
Bpk. Anke Dwi Saputro
Praktisi Pemasaran dari MarkPlus & Co.
Dikutip dari: www.priuk.com
Forum Kuliner Indonesia.

POS Restoran: Mengurangi Human-Errors

Setiap tamu di restoran Anda ingin dilayani dengan cepat. Mereka akan kecewa jika waitress berlama-lama dalam melayani mereka. Mereka ingin menu yang mereka order dibuat dan dimasak dengan cepat. Jika mereka memesan menu baru lagi, mereka tidak suka jika harus menunggu lama. Tidak aneh jika kita pernah melihat tamu dari sebuah restoran yang akhirnya membatalkan menu yang dipesannya, karena telah menunggu terlalu lama.

Staff dapur Anda, mulai dari chef, cook helper, pantry, ataupun bar, juga dituntut untuk menyiapkan dan memasak makanan dengan cepat, sesuai dengan pesanan dari tamu. Koordinasi antara waitress, kasir dan bagian dapur harus berjalan cepat, mulai dari input menu order hingga mengantarkan menu yang telah selesai dimasak.

Masalahnya adalah, jika intensitas sebuah operasional berjalan semakin cepat, maka kemungkinan terjadinya human-errors juga semakin tinggi. Apalagi jika restoran Anda sedang dalam keadaan ramai, dimana setiap tamu berteriak meminta untuk dilayani. Peluang terjadinya kesalahan-kesalahan seperti salah masak, salah kirim menu, salah hitung bill, dan lainny, akan semakin besar.

Itulah salah satu alasan mengapa sebuah restoran sebaiknya menggunakan POS software, agar selain membuat operasional berjalan cepat, tetapi di sisi lain juga mengurangi human-errors. Berikut adalah beberapa contoh human-errors yang dapat dicegah jika menggunakan software restoran dari Ventrasys:

1. Mengantarkan menu ke meja yang salah.

Seringkali saya melihat di sebuah restoran yang padat pengunjung, dimana waitress yang sedang kebingungan karena tidak tahu (atau lupa) ke meja mana dia harus mengantar menu yang sedang dipegangnya. Tentunya, ini memperlambat operasional.

Dengan menggunakan POS dari Ventrasys, maka hal ini tidak perlu terjadi. Ketika menu yang dipesan (misal) meja A1 tercetak di bagian dapur, maka cetakan tersebut disertakan dengan nomor meja yang memesannya. Sehingga, ketika menu tersebut telah selesai dimasak, pihak dapur dapat memberi tahu waitress nomor meja yang memesan menu tersebut.

2. Salah hitung total harga.

Dalam keadaan yang dituntut serba cepat, sangat mungkin kasir akan melakukan salah hitung dari total harga yang dipesan. Belum lagi jika kasir lupa memasukkan salah satu menu yang juga dipesan, yang tentunya dapat merugikan pihak restoran. Atau sebaliknya, kasir dapat saja dua kali memasukkan harga, sehingga bagi tamu akan menjadi lebih mahal.

Jika menggunakan software POS restoran, maka sistem akan secara otomatis menghitung total harga dari masing-masing bill begitu menu tersebut diinput. Kasir tidak perlu lagi repot-repot menghitung dengan kalkulator, karena telah dilakukan secara otomatis oleh sistem.

3. Memberikan harga normal, padahal sedang diskon.

Bisa jadi, seorang tamu datang ke restoran Anda karena tertarik dengan promo "diskon 50% untuk semua sea food, mulai dari jam 3 - 5 sore". Jika menggunakan sistem manual, bisa jadi waitress Anda lupa kalau ikan bakar yang dipesan (salah satu menu yang sedang didiskon) oleh tamu tersebut sedang diskon. Ketika bill diberikan, bisa jadi tamu tersebut kaget, karena harga yang diberikan adalah harga normal, bukan diskon.

Dengan menggunakan software point of sale, maka Anda dapat melakukan setting di awal (atau di modul Back Office) mengenai parameter-parameter discount yang ingin Anda berikan. Kasir dan waitress tidak perlu menghafal setiap harinya tentang menu-menu apa saja yang sedang diskon, karena sistem telah menyimpannya secara otomatis. Ketika bill dicetak, maka harga yang muncul adalah harga yang sudah langsung didiskon (disertai keterangan "diskon").

4. Meja yang sudah dibooking ternyata diduduki oleh tamu lain.

Tamu Anda tentu akan merasa marah jika meja yang sudah mereka booking (reservation) jauh-jauh hari ternyata diduduki oleh tamu lain. Namun hal ini dapat diatasi dengan mudah jika Anda menggunakan software restoran dari Ventrasys.

Ketika tamu menelepon untuk reservasi, cukup isi data-data tamu tersebut di tombol "reservation" yang sudah tersedia di Point Of Sale. Isi nama tamu, jumlah tamu, tanggal dan jam reservasi, serta nomor meja yang dibooking.

Setelah itu, meja yang telah dibooking tersebut akan muncul tanda "R" (yang artinya "reserved") di layout meja di tampilan depan POS. Tanda atau simbol ini memberitahu kepada kasir dan waitress bahwa meja tersebut telah dibooking pada jam dan hari sekian. Sehingga, ketika waktu reservasinya sudah hampir tiba, waitress dapat memberitahu kepada tamu lain bahwa meja tersebut telah direservasi.

Note:
Keterangan di atas hanya bersifat garis besar. Untuk informasi lebih lanjutnya, Anda dapat menghubungi kami disini.

Software Restoran yang User Friendly

Tidak semua orang merasa familiar dengan benda yang bernama software point of sales yang Anda gunakan untuk mengatur kelancaran operasional restoran atau cafe Anda. Hal ini terutama terjadi di Indonesia, dimana masih banyak SDM (cashier atau waitress) untuk bisnis F&B yang belum pernah (atau masih jarang) menggunakan software POS restoran.

Masalah-masalah yang biasanya terjadi jika software restoran Anda sulit digunakan:

1. Cashier atau waitress Anda akan sering salah tekan, sehingga meningkatkan human-errors.
2. Operasional malah berjalan lebih lambat, karena software sulit digunakan.
3. Membutuhkan waktu training yang lebih lama.
4. Laporan-laporan menjadi tidak akurat, karena human-errors tadi, dll.

Untuk menjawab kebutuhan akan sebuah software restoran yang mudah digunakan tersebut, Ventrasys menyediakan software point of sales yang dirancang agar mudah digunakan, bahkan oleh orang yang tidak begitu familiar dengan komputer.

Berikut adalah hal-hal yang membuat software restoran kami sangat mudah digunakan:

1. Desain atau interface yang tidak membuat bingung.

Interface dari software kami didesain dengan tampilan yang rapi, dan yang paling penting adalah tidak membuat user menjadi bingung. Anda tidak akan melihat software POS dengan tampilan banyaknya tombol-tombol yang dapat membuat Anda bingung, melainkan sebuah software restoran dengan interface yang rapi, attractive dan tidak membingungkan.

2. Susunan dan ukuran tombol-tombol yang nyaman digunakan.

Tombol-tombol dari software POS ini disusun berdasarkan urutan operational flow dari sebuah restoran. Dengan demikian, cashier atau waitress akan lebih intuitif dalam menentukan tombol apa yang harus mereka tekan, disesuaikan dengan situasi yang sedang terjadi. Selain itu, ukuran dari tombol-tombol tersebut juga dibuat cukup besar, sehingga akan terasa sangat nyaman dan mudah digunakan jika Anda menggunakan touchscreen.

3. Menggunakan Bahasa Indonesia.

Untuk SDM Indonesia, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk memahami dan menguasai software POS restoran yang menggunakan bahasa Indonesia, ketimbang software dengan bahasa asing. Hal ini lebih memudahkan mereka dalam melakukan self-learning dari software yang akan mereka pakai, sehingga tidak perlu sering-sering memanggil team technical support untuk training, selain tentunya juga mempersingkat waktu training staff Anda.

Salah Satu Cara Software Restoran Mengatasi Kecurangan Karyawan

Salah satu kekhawatiran dari pemilik usaha restaurant, cafe, bar dan F&B lainnya adalah jika karyawan mereka, baik itu mulai dari cashier hingga bagian gudang melakukan kecurangan, atau usaha-usaha tidak jujur yang dapat merugikan bisnisnya.

Baru-baru ini, saya ditanya oleh salah seorang calon pembeli: "Apakah software restoran Anda dapat mencegah kasir mencuri uang dari hasil penjualan?"

Perlu kita sepakati bersama, bahwa software restoran sifatnya hanyalah mengurangi terjadinya kecurangan, dan tidak menjamin 100% bahwa dapat mencegah kecurangan dari karyawan. Asalkan ada niat yang kuat dari para karyawan untuk berbuat yang merugikan, tentu bisa saja mereka "mengelabui" sistem.

Salah satu cara yang digunakan oleh banyak restoran adalah dengan mengharuskan kasir mencetak struk atau bill setiap kali terjadi transaksi penjualan. Mengapa harus mencetak bill? Karena, dengan mencetak bill transaksi tersebut, maka sistem secara otomatis mencatat transaksi penjualan tersebut ke dalam laporan penjualan yang terdapat di back office.

Dengan demikian, pemilik restoran nantinya dapat mencocokan, jumlah uang yang ia terima berdasarkan data-data dari laporan, dengan jumlah uang aktualnya. Jika terjadi selisih dalam jumlah yang besar, maka kasir tersebut perlu dipertanyakan.

Teknik seperti ini tidak hanya digunakan dalam sebuah sistem software restoran, tetapi sering juga di point of sales retail dan tempat parkir. Cashier selalu diharuskan untuk mencetak bill, supaya setiap transaksi selalu tercapat dalam laporan. Itulah sebabnya mengapa sering ada tulisan: "Jika Anda tidak diberikan bill, maka makanan dan minuman Anda gratis!"

Software Restoran dengan Kitchen Monitoring

Agar operasional restoran dapat berjalan dengan cepat, maka koordinasi yang baik antara front line (cashier dan order taker) dengan bagian dapur/ bar harus berjalan dengan lancar. Artinya, setiap order menu dari tamu restoran, harus sampai di bagian dapur dan bar dengan cepat.

Jika tidak menggunakan software restoran, maka proses pengiriman pesan akan berjalan lambat, karena order menu diantar secara manual oleh kasir atau waitress ke bagian dapur. Bisa Anda bayangkan, jika dapur letaknya jauh, atau berada di lantai atas, betapa banyak waktu yang dipakai oleh waitress hanya untuk bolak-balik mengantarkan order form tersebut.

Untuk itulah, software restoran dari Ventrasys telah dilengkapi dengan modul Kitchen Printout. Dengan modul ini, bagian front liners cukup memilih order menu yang dipesan oleh tamu restoran, lalu secara otomatis mini printer yang diletakkan di bagian dapur akan mencetak menu-menu yang telah diorder tersebut.

Modul Kitchen Printout ini juga memungkinkan adanya Split Menu Printout. Apakah itu?

Biasanya, untuk menu yang dikategorikan makanan (food) akan dimasak di kitchen. Sedangkan untuk menu yang dikategorikan sebagai minuman (beverages) akan disiapkan di bar. Seringkali, bar dan kitchen ini dipisah dan terletak di lokasi yang berbeda. Misalnya, kitchen di lantai tiga, sedangkan bar di lantai 1.

Nah, fitur Split Menu Printout ini memungkinkan menu-menu yang termasuk kategori "food" hanya dicetak di kitchen, sedangkan menu-menu yang termasuk kategori "beverages" dicetak di bar. Dengan demikian, management dapur dan bar akan lebih teratur.

Apakah hanya sampai disitu saja? Tentu tidak.

Kitchen Module dari software restoran kami telah dikembangkan sedemikian rupa hingga apa yang kita sebut sebagai Kitchen Monitoring. Ini adalah fasilitas yang memerlukan layar komputer di dapur Anda. Menu yang diinput dari cashier atau waitress akan ditampilkan sesuai urutannya (bisa kita atur, apakah berdasar abjad atau urutan order) melalui layar komputer ini.

Setiap menu yang telah selesai dimasak, maka kitchen staff hanya perlu menekan enter di urutan menu yang telah selesai dimasak tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa menu tersebut telah "served". Di tampilan Point Of Sale depan juga akan muncul informasi bahwa menu yang dimaksud telah selesai dimasak, lengkap dengan keterangan waktunya.

Anda juga dapat melakukan setting tertentu, misalnya jika menu yang masuk belum juga dimasak dalam waktu (misal) 5 menit, maka warnanya akan berubah menjadi merah, pertanda bahwa menu tersebut harus segera dimasak. Dengan demikian, kitchen staff akan selalu bisa mengetahui prioritas menu-menu apa saja yang harus segera dimasak.

Mengenal Sekilas Hardware Untuk Point Of Sales Restaurant

Secara garis besar, hardware untuk point of sales restaurant sebenarnya hampir sama dengan hardware untuk point of sales ritel. Tetapi secara detail tentunya tetap memiliki perbedaan-perbedaan tertentu. Salah satunya, software restoran tidak terlalu memerlukan hardware seperti barcode reader, sedangkan ritel tentu saja sangat diperlukan. Layar touchscreen juga lebih diperlukan dalam menggunakan software restaurant ketimbang dalam industri ritel. Pada kesempatan kali ini, yang akan kami bahas adalah mengenai hardware POS untuk industri restaurant.

1. Integrated Touchscreen Monitor.

Alasan utama hardware ini dipilih adalah karena menghemat tempat dan terlihat lebih profesional. Disebut "integrated" karena memang hardware ini sudah sekaligus menggabungkan antara monitor touchscreen dengan CPU, cash drawer, MCR (Magnetic Card Reader) dan customer display, dalam sebuah kesatuan yang compact. Harga hardware ini cukup mahal, bisa mencapai US$ 2,000 per unitnya.



2. Mini Printer.

Printer yang digunakan bukanlah printer besar yang biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari di rumah atau kantor, melainkan sebuah printer kecil yang kertasnya digulung di dalamnya. Mini printer ini digunakan untuk mencetak bill, print checker, atau untuk mencetak menu yang dikirim ke dapur.

Mini printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu auto-cutter dan yang non auto-cutter. Meskipun kecil, tetapi harga printer ini lebih mahal daripada printer "besar" yang biasanya kita pakai di kantor. Harga sebuah mini printer dapat mencapai lebih dari US$ 200. Walau demikian, penggunaan kertasnya sangat hemat karena cuma diperlukan ukuran yang kecil untuk mencetak bill dan lainnya.

3. Cash drawer.

Untuk alat yang satu ini, saya pikir sudah cukup banyak orang yang mengetahuinya. Cash drawer berbentuk seperti laci (drawer) dan digunakan untuk menyimpan sementara uang hasil transaksi dan juga untuk uang kembalian.

Di dalamnya terdapat semacam "pemisah" yang dimaksudkan agar uang dikelompokkan secara lebih teratur, misalnya yang mana untuk uang kertas dan yang mana untuk uang logam. Alat ini akan terbuka secara otomatis ketika transaksi di POS telah selesai dilakukan.

4. Magnetic Card Reader.

Alat ini digunakan untuk membaca data-data yang ada dari penggunaan kartu, baik itu kartu ID karyawan, credit card customer, ataupun kartu membership.

Ketika hendak menggunakan POS, biasanya masing-masing karyawan restaurant harus memasukkan username dan password masing-masing, sehingga sistem dapat mengetahui dan mencatat siapa yang sedang menggunakan POS. Dengan menggunakan kartu ID, maka username dan password masing-masing karyawan akan lebih terjaga dan aman kerahasiaannya.


5. Customer Display.

Hardware ini sangat diperlukan untuk restaurant dengan jenis layanan quick service (fast food, counter, food court), yaitu tamu yang langsung membayar setelah melakukan order menu, baru duduk dan menikmati makanannya.

Hardware ini dibutuhkan untuk menampilkan ke arah tamu berapa yang harus ia bayar, dan untuk menu apa saja yang harus dibayarkan. Jika tidak ada alat ini, maka besar kemungkinan tamu akan bingung menu-menu apa saja yang harus ia bayar dan berapa jumlahnya.

Sejarah Singkat Restaurant Point Of Sales

Apakah Anda mengenal Eugene Mosher? Bisa dibilang, orang inilah "sang penemu" software point of sale untuk restoran. Beginilah ceritanya secara singkat.

Pada tahun 1979, ada sebuah cafe di Syracuse, New York, yang bernama Old Canal Cafe. Nah, Eugene Mosher ini adalah pemilik dari cafe tersebut. Dia pertama kali menggunakan software POS yang ia kembangkan di komputer Apple II. Mosher mengembangkan software point of sale (yang pada saat itu hanya tersedia untuk industri retail) untuk memenuhi kebutuhan restorannya.

Eugene Mosher ini adalah lulusan tahun 1966 dari Xaverius College di Borgerhaurt, Belgia. Dia juga menerima gelar sarjana dalam bidang Social Anthropology dari The State University of New York pada tahun 1972.

Software yang ia kembangkan memungkinkan ia untuk melakukan order menu dari depan (kasir), dan kemudian menu yang diorder tersebut dicetak secara detil di printer dapur. Bahkan, pada saat itu, software point of sale yang ia kembangkan telah memiliki real-time labor dan food cost reports.

Mosher menjual bisnis restorannya pada tahun 1984 dan pindah ke Oregon, dimana ia pertama kali mengembangkan Graphic User Interface (GUI) dengan fitur touchscreen. Jadi, bisa dibilang orang inilah yang juga pertama kali menciptakan fitur touchscreen untuk software restoran.

Sumber: Wikipedia.

Brunello Restaurant Menggunakan Point Of Sale dari Ventrasys

Brunello Restaurant adalah restoran yang mengusung konsep European Cuisine. Menu andalan dari restoran ini adalah Asparagus wrapped with bacon, Portobello ala Brunello, Escargot Bourgouignonne, Brunello Rocket Salad, dan Super Black Angus Tenderlion. Jika Anda adalah pecinta makanan-makanan ala Western, maka restoran ini patut Anda coba.

Rasa masakan di restoran ini benar-benar istimewa dan tidak mengecewakan. Jika Anda sering datang ke sebuah restoran dan ternyata kecewa dengan rasa masakannya, maka di Brunello Restaurant hal tersebut tidak akan Anda alami. Saya berani mengatakan hal ini bukan karena Brunello adalah klien dari Ventrasys, melainkan karena saya pernah mencoba langsung makan di Brunello.

Bagaimana dengan suasananya? Pertama kali masuk ke restoran ini, saya langsung merasa bahwa suasannya sangat cocok bagi Anda yang menginginkan suasana romantis. Atmosfir dari restoran ini begitu cozy, dengan pencahayaan yang pas, dan disertai alunan lagu-lagu yang slow. Jika Anda makan berdua dengan pasangan Anda di restoran ini, maka dunia serasa milik Anda berdua!

Dari segi harga, Anda tidak perlu khawatir, karena di restoran ini harganya cukup terjangkau, dan yang pasti porsi yang akan Anda dapat juga cukup besar. Jadi, kalau mau makan puas dengan harga yang terjangkau, maka Brunello adalah tempat yang cocok untuk Anda.

Satu hal yang paling membedakan restoran ini adalah layanannya. Anda akan dilayani langsung oleh sang pemilik dengan sangat ramah, dan diajak berbincang-bincang apakah Anda merasa puas dengan masakan mereka atau tidak. Sang pemilik memperlakukan tamunya seperti seorang teman dekat, dan itu sangat berkesan bagi saya.

Untuk membuat operasional restorannya berajalan lancar, Brunello Restaurant menggunakan software Point Of Sale dari Ventrasys. Mereka menggunakan satu kasir, satu additional order station, dan satu kitchen printout. Bahkan, owner restoran ini pernah mengatakan bahwa software restoran dari Ventrasys ini harganya terjangkau, sangat mudah digunakan, dan memiliki tampilan yang menarik. Tentunya kami sangat senang dan berterima kasih atas pendapat tersebut.

Jadi, kenapa Anda harus bingung-bingung lagi memilih restoran yang hendak Anda kunjungi? Segera kunjungi Brunello Restaurant di:

Gedung Obor
Jl. Prapanca Raya no. 37
Jakarta Selatan
Telepon: (021) 724 7032

Mau Membuat Order Menu 2x Lipat Lebih Cepat?

Layanan yang cepat adalah salah satu faktor yang membuat pengunjung restoran Anda merasa puas akan kualitas layanan restoran Anda. Menunggu terlalu lama makanan yang dipesan tentunya bukan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. Apakah restoran Anda juga mengalami hal demikian?

Ventrasys menyediakan software POS restoran yang dapat membuat order menu di restoran Anda menjadi dua kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan jika Anda menggunakan sistem manual. Bagaimana caranya?

1. Menggunakan PDA order.

Biasanya, proses order menu adalah waitress mendatangi tamu yang datang, menanyakan apa yang mau dipesan, lalu kemudian mencatatnya di order form. Setelah itu order form tersebut di bawa ke kasir dan dibawa juga ke bagian dapur. Hal ini tentunya cukup memakan waktu, apalagi jika lokasi kasir dan dapurnya jauh.

Dengan menggunakan PDA order, menu yang dipesan oleh tamu langsung dicatat oleh waitress di PDA yang digenggamnya. Setelah dicatat, order tersebut otomatis langsung diketahui di komputer kasir, dan juga tercetak otomatis di bagian dapur atau bar yang bersangkutan, tanpa harus waitress membawa-bawanya lagi ke kasir atau dapur.

2. Memasukkan gambar menu di layar.

Ketika melakukan order menu, biasanya akan muncul pilihan menu di layar komputer. Pada umumnya, beberapa point of sales hanya memunculkan nama-nama dari menu yang tersedia. Jika menu yang tersedia cukup banyak, maka hal ini akan sedikit membingungkan waitress atau kasir dalam memilih menu yang diorder oleh tamu restoran.

Point Of Sales dari Ventrasys memungkinkan Anda untuk memasukkan gambar menu sekaligus, sehingga memudahkan waitress dalam mencari menu yang diinginkan. Selain itu, ratusan jenis menu dapat dikelempokkan dalam berbagai kategori dan sub-kategori, tergantung dari pihak restoran.

3. Multiple order station.

Multiple order station maksudnya adalah meletakkan beberapa order station sekaligus di beberapa titik di restoran Anda, sehingga ketika waitress akan melakukan input menu cukup melakukannya di order station terdekat. Hal ini sangat cocok dan sangat membantu untuk restoran yang sangat luas, atau yang terdiri dari beberapa lantai.