Tidak semua orang merasa familiar dengan benda yang bernama software point of sales yang Anda gunakan untuk mengatur kelancaran operasional restoran atau cafe Anda. Hal ini terutama terjadi di Indonesia, dimana masih banyak SDM (cashier atau waitress) untuk bisnis F&B yang belum pernah (atau masih jarang) menggunakan software POS restoran.
Masalah-masalah yang biasanya terjadi jika software restoran Anda sulit digunakan:
1. Cashier atau waitress Anda akan sering salah tekan, sehingga meningkatkan human-errors.
2. Operasional malah berjalan lebih lambat, karena software sulit digunakan.
3. Membutuhkan waktu training yang lebih lama.
4. Laporan-laporan menjadi tidak akurat, karena human-errors tadi, dll.
Untuk menjawab kebutuhan akan sebuah software restoran yang mudah digunakan tersebut, Ventrasys menyediakan software point of sales yang dirancang agar mudah digunakan, bahkan oleh orang yang tidak begitu familiar dengan komputer.
Berikut adalah hal-hal yang membuat software restoran kami sangat mudah digunakan:
1. Desain atau interface yang tidak membuat bingung.
Interface dari software kami didesain dengan tampilan yang rapi, dan yang paling penting adalah tidak membuat user menjadi bingung. Anda tidak akan melihat software POS dengan tampilan banyaknya tombol-tombol yang dapat membuat Anda bingung, melainkan sebuah software restoran dengan interface yang rapi, attractive dan tidak membingungkan.
2. Susunan dan ukuran tombol-tombol yang nyaman digunakan.
Tombol-tombol dari software POS ini disusun berdasarkan urutan operational flow dari sebuah restoran. Dengan demikian, cashier atau waitress akan lebih intuitif dalam menentukan tombol apa yang harus mereka tekan, disesuaikan dengan situasi yang sedang terjadi. Selain itu, ukuran dari tombol-tombol tersebut juga dibuat cukup besar, sehingga akan terasa sangat nyaman dan mudah digunakan jika Anda menggunakan touchscreen.
3. Menggunakan Bahasa Indonesia.
Untuk SDM Indonesia, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk memahami dan menguasai software POS restoran yang menggunakan bahasa Indonesia, ketimbang software dengan bahasa asing. Hal ini lebih memudahkan mereka dalam melakukan self-learning dari software yang akan mereka pakai, sehingga tidak perlu sering-sering memanggil team technical support untuk training, selain tentunya juga mempersingkat waktu training staff Anda.
Masalah-masalah yang biasanya terjadi jika software restoran Anda sulit digunakan:
1. Cashier atau waitress Anda akan sering salah tekan, sehingga meningkatkan human-errors.
2. Operasional malah berjalan lebih lambat, karena software sulit digunakan.
3. Membutuhkan waktu training yang lebih lama.
4. Laporan-laporan menjadi tidak akurat, karena human-errors tadi, dll.
Untuk menjawab kebutuhan akan sebuah software restoran yang mudah digunakan tersebut, Ventrasys menyediakan software point of sales yang dirancang agar mudah digunakan, bahkan oleh orang yang tidak begitu familiar dengan komputer.
Berikut adalah hal-hal yang membuat software restoran kami sangat mudah digunakan:
1. Desain atau interface yang tidak membuat bingung.
Interface dari software kami didesain dengan tampilan yang rapi, dan yang paling penting adalah tidak membuat user menjadi bingung. Anda tidak akan melihat software POS dengan tampilan banyaknya tombol-tombol yang dapat membuat Anda bingung, melainkan sebuah software restoran dengan interface yang rapi, attractive dan tidak membingungkan.
2. Susunan dan ukuran tombol-tombol yang nyaman digunakan.
Tombol-tombol dari software POS ini disusun berdasarkan urutan operational flow dari sebuah restoran. Dengan demikian, cashier atau waitress akan lebih intuitif dalam menentukan tombol apa yang harus mereka tekan, disesuaikan dengan situasi yang sedang terjadi. Selain itu, ukuran dari tombol-tombol tersebut juga dibuat cukup besar, sehingga akan terasa sangat nyaman dan mudah digunakan jika Anda menggunakan touchscreen.
3. Menggunakan Bahasa Indonesia.
Untuk SDM Indonesia, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk memahami dan menguasai software POS restoran yang menggunakan bahasa Indonesia, ketimbang software dengan bahasa asing. Hal ini lebih memudahkan mereka dalam melakukan self-learning dari software yang akan mereka pakai, sehingga tidak perlu sering-sering memanggil team technical support untuk training, selain tentunya juga mempersingkat waktu training staff Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar