Salah satu alasan restaurant owner ingin menggunakan sebuah sistem software restoran yang terintegrasi adalah untuk membantu management pergerakan stok (inventory) bahan mentah di restoran atau cafenya. Memang tidak semua restoran menggunakan modul inventory ini, karena ada juga yang lebih memilih cara-cara manual.
Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa sistem inventory yang terdapat dalam sebuah software restoran hanyalah bersifat membantu, tidak bisa 100% akurat. Tetapi setidak-tidaknya modul ini dapat membantu owner atau pihak management mendapatkan insight atau gambaran pergerakan stok di restoran.
Ketika mempresentasikan sofware restoran kami, sering ada klien yang bertanya: "Bagaimana dengan kalkulasi bahan-bahan yang sulit diukur, seperti penggunaan kecap, garam, gula, dan sebagainya?"
Untuk bahan-bahan seperti itu, memang sulit menghasilkan data pemakaian yang akurat. Meskipun kita telah men-setting sebelumnya bahwa (misal) satu porsi nasi goreng menggunakan setengah sendok teh garam, tetap saja pada praktek nyatanya bisa lebih dan bisa kurang. Apalagi, seorang koki biasanya memasak menggunakan feeling, bukan takaran pasti seperti itu.
Oleh karena itu, jika memang quantity dan nilainya tidak terlalu signifikan, tidak perlu dimasukkan ke dalam Bill Of Material. Anda dapat memasukkan bahan-bahan yang memang nilainya cukup tinggi dan quantity yang digunakan cukup jelas. Misalnya adalah penggunaan potongan daging sapi untuk menu steak Anda.
Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa sistem inventory yang terdapat dalam sebuah software restoran hanyalah bersifat membantu, tidak bisa 100% akurat. Tetapi setidak-tidaknya modul ini dapat membantu owner atau pihak management mendapatkan insight atau gambaran pergerakan stok di restoran.
Ketika mempresentasikan sofware restoran kami, sering ada klien yang bertanya: "Bagaimana dengan kalkulasi bahan-bahan yang sulit diukur, seperti penggunaan kecap, garam, gula, dan sebagainya?"
Untuk bahan-bahan seperti itu, memang sulit menghasilkan data pemakaian yang akurat. Meskipun kita telah men-setting sebelumnya bahwa (misal) satu porsi nasi goreng menggunakan setengah sendok teh garam, tetap saja pada praktek nyatanya bisa lebih dan bisa kurang. Apalagi, seorang koki biasanya memasak menggunakan feeling, bukan takaran pasti seperti itu.
Oleh karena itu, jika memang quantity dan nilainya tidak terlalu signifikan, tidak perlu dimasukkan ke dalam Bill Of Material. Anda dapat memasukkan bahan-bahan yang memang nilainya cukup tinggi dan quantity yang digunakan cukup jelas. Misalnya adalah penggunaan potongan daging sapi untuk menu steak Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar